Senin, 21 Mei 2012

Objek Wisata Candi Prambanan

Candi Prambanan terletak tepat di tepi jalan raya sekitar 17 km dari Yogyakarta menuju Solo, untuk itu Candi Prambanan merupakan obyek wisata andalan. Karena letaknya yang sangat strategis dan mudah di jangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.Candi Prambanan merupakan kompleks karena di kawasan ini tidak hanya terdapat satu candi, namun tiga candi dengan bangunan utama Candi Prambanan yang di bangun pada abad 9 M dengan arsitektur yang indah dan memiliki ketinggian sekitar 47 meter

Ketiga bangunan tersebut melambangkan Trimurti, yaitu ajaran tentang tiga dewa utama yang terdiri dari Candi Siwa (Dewa Pelebur) yang berada di tengah, CandiBrahma (Dewa Penjaga) berada di selatan dan Candi Wisnu (Dewa Pencipta) berada di utara. Sedangkan di depan terdapat tiga candi kecil yang melambangkan wahana atau kendaraan para dewa, yaitu: Candi Nandi (Kerbau) yang merupakan kendaraan bagi Dewa Siwa, Candi Angsa kendaraan bagi Dewa Brahma dan Candi Garuda yang merupakan lambang kendaraan Dewa Wisnu.

Candi Prambanan merupakan peninggalan kebudayaan Hindi terbesar di Indonesia,Candi Prambanan memiliki pesona keindahan tersendiri sebab selain tata letaknya yang menakjubkan Candi Prambanan juga menyimpan kisah sejarah dan legenda yang sangat menarik dan unik dengan latar belakang kisah percintaan maka dari ituCandi Prambanan patut di kunjungi wisatawan

Candi Prambanan atau Candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceriterakan tentang seorang dara yang jonggrang (jangkung) yang adalah putri Prabu Boko. Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan yang dihiasi dengan relief cerita Ramayana yang dapat dinikmati dengan ber-pradaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat candiselalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu.

Cerita berlanjut pada pagar langkan candi Brahma yang terletak kiri (sebelah selatan)candi induk. Sedang pada pagar langkan candi Whisnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah utara) candi induk, terdapat relief ceritera Kresna Dwipayana yang menggambarkan tentang kisah masa kecil Prabu Khrisna sebagai titisan Dewa Whisnu dalam membasmi keangkara murkaan yang hendak melanda dunia.

Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa. tetapi umumnya masyarakat menyebut sebagai patung Roro Jonggrang, yang sebelumnya tubuh hidup dari putri cantik itu yang dikutuk oleh Ksatria BandungBondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah patung dalam waktu satu malam. 

Candi Brahma dan candi Whisnu masing-masing hanya memiliki satu buah bilik, yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan. Di hadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana atau kendaraan ketiga dewa tersebut, Ketiga dewa itu kini dalam keadaan rusak dan hanya candi yang di tengah (di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembuyang bernama Nandi (kendaraan dewa Shiwa). 

Patung Angsa sebagai kendaraan Brahma dan patung Garuda sebagai kendaraan dewa Wishnu yang diperkirakan dulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapancandi kedua Dewa itu, kini telah hilang. Keenam candi itu merupakan kelompok yang saling berhadap-hadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi panjang 110 meter

Di dalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain berdiri di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut. 
Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindhu sebagai halaman paling sakral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam tiga baris. Di luar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.

obyek Wisata CANDI BOROBUDUR


Borobudur adalah candi Budha terbesar di abad ke-9 yang berukuran 123 x 123 meter.Candi Borobudur selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kamboja.

Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimanaBudha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).

Keseluruhan relief yang ada di candiBorobudur mencerminkan ajaran sangBudha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candiyang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.

Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.

OBYEK WISATA DIENG– JAWA TENGAH


Obyek wisata Dieng – Dieng berasal dari bahasa sansekerta yaitu ‘Di’ dan ‘Hyang’. Di berarti tinggi dan hyang berarti khayangan, dapat diartikan bahwa “Dieng” merupakan dataran tinggi tempat bersemayamnya para dewa dewi.Obyek wisata di sekitar dieng sangat banyak, beberapa di antaranya adalah sbb :
Argo Wisata Tambi : Hamparan kebun teh nan hijau dengan luas lebih kurang 1000 ha dengan dilengkapi pondokan, kolam pancing, lapangan tennis dan taman bermain bisa anda jadikan tujuan wisata yang menarik bersama keluarga. Menikmati pemandangan perkebunan teh yang berada di sepanjang lereng gunung sindoro dengan suhu udara rata rata 15 – 24 derajat celcius ini benar benar membuat badan dan pikiran segar kembali.
Arung Jeram Sungai Serayu :Bagi anda yang hobby arung jeram, sungai serayu memiliki jeram yang menantang untuk di arungi, sungai sepanjang 12 Km ini membentang dari desa Tungguro sampai dengan desa Singomerto.



Kelompok Candi Arjuna :Kelompok candi Hindu ini terdiri dari candi Arjuna, candi Srikandi, candi Puntadewa, candi Semar dan candi Sembadra. Dahulu kala, kelompok candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan dan persembahan kepada dewa dewa.

Kawah Si Kendang : Telaga ini di namakan telaga kendang di karenakan pada saat saat tertentu dapat mengeluarkan bunyi mirip “kendang”, nama alat musik dari daerah jawa tengah.
Kawah Sikidang : Lava pijar yang bergolak karena bertemu dengan air dan melompat lompat seperti kijang di yakini sebagai awal mula kawah ini di namakan kawah sikidang. Kijang dalam bahasa Jawa di sebut dengan kidang. Pengunjung dapat mendekat ke bibir kawah untuk melihat lava yang bercampur air dan berpindah pindah.
Ruwatan Rambut Gimbal : Ritual ini merupakan tradisi yang hidup di daerah sekitar kecamatan Kejajar, tepatnya 17 kilometer sebelah utara kota Wonosobo. Di sekitar daerah ini banyak anak kecil yang memiliki rambut gimbal. Menurut cerita turun temurun anak yang berambut gimbal merupakan titipan dari Kyai Kolodete. Untuk dapat memotong rambut gimbal tersebut harus dilakukan upacara ruwatan yg biasanya dilakukan apabila si anak berambut gimbal sudah mengajukan permintaan kepada orang tuanya.
Dieng Plateau Theatre : Dieng Plateau Theater terletak di lereng bukit Sikendil desa Dieng kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. Merupakan Pusat interpretasi potensi alam dan budaya kawasan dataran tinggi Dieng yang diberi nama Dieng Plateau Theatre (DPT) dibangun atas prakarsa gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto. Diharapkan dengan dibangunnya DPT tersebut, objek wisata lembah Dieng bisa menjadi daerah tujuan wisata Jawa Tengah setelah Candi Borobudur.